Cinta dan Perlawanan

Aku mencintaimu karena aku memilih untuk mencintaimu, itu saja. Bukankah cinta lebih butuh pada sebuah pembuktian, dan bukan pada sebuah alasan? Sebuah pengantar diskusi yang memahamkan aku bahwa cinta bukan hanya terbatas pada hubungan antar kelamin. Kalau aku mengatakan bahwa cinta hanya terbatas pada hubungan antar kelamin itu adalah tanda bahwa aku tidak cinta dengan akal pikiranku. Dan mempertanyakan mengapa harus ada perjumpaan bila berujung perpisahan adalah sebuah kepengecutan, dan cinta tidak akan berpihak pada manusia pengecut. Cinta adalah hadiah bagi orang-orang yang berani, berani berjuang dan berani berdoa, serta keberanian-keberanian lainnya. Keberanian itulah yang akan membentuk sebuah perlawanan. Bahwa cinta pada hakikatnya adalah melawan.

Cinta tidak hanya berkutat pada logika, tetapi sampai pada intuisi manusia. Imam Al Ghozali adalah seorang tokoh filsafat yang berjuang dalam cinta untuk menemukan Tuhan, tetapi tidak sampai pada apa yang ia tuju. Kemudian Imam Al Ghozali merubah arah haluannnya menju jalan tasawuf, beliau berjuang untuk menemukan Tuhan, dan pada akhirnya beliau menemukan Tuhan dengan menempuh jalan tasawuf hingga pada akhirnya ia menjadi tokoh tasawuf atau sufi. Titik paripurna daripada cinta adalah kebahagiaan, kalau cinta maka bahagia. Pun sebaliknya kalau tidak bahagia, maka tidak cinta. Cinta yang hanya menggunakan logika atau akal adalah cinta yang hanya sampai kulitnya, tidak sampai pada intuisi manusia atau esensi daripada cinta. Cinta adalah melebur menjadi satu kesatuan, tidak ada kata pengorbanan dalam cinta. Kalau sudah menganggap berkorban berarti kita tidak cinta. Cinta adalah kebahagiaan yang saat melakukan, bahagia dan senang melakukannya. Kebahagiaan berasal dari dalam diri manusia, maka yang dapat memunculkan kebahagiaan itu adalah manusia sendiri. berusaha bahagia melakukan sesuatu adalah ikhitar cinta, saat melakukannya pastilah bahagia dan ikhlas. Munculkan perasaan bahagia itu saat ingin melakukan sesuatu, itu adalah bagian dari bentuk perlawanan.

Menurut filsafat Barat, cinta terbagi menjadi 3 bagian. Eros, adalah cinta yang didasari oleh seksualitas. Philia, adalah cinta yang lebih pada persahabatan. Agape, adalah meleburkan cinta kepada Tuhan. Secara tidak sadar pastilah seseorang melakukan hal itu. Dan modal utama cinta adalah ilmu, maka cinta kepada ilmu adalah suatu kewajiban untuk mengisi bejana-bejana kebodohan dalam kepala. Untuk menju Tuhan kita perlu ilmu, dan penuhilah kepalamu dengan ilmu. Sampai pada perjalanan menuju Tuhan taruhlah kepalamu dibawah dan kau injak-injaklah kepalamu sebagai jalan menuju Tuhan. Sifat cinta adalah abstrak, semua bisa mendefinisikan tentang cinta, semua bisa melawan. Karena cinta adalah tentang bagaimana aku melawan egoku untuk Dia. Melawan dengan cinta!

Panjang Umur Perlawanan!


Gubuk Reot, 13/10/2020

 

 

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama